16 Januari 2011

KEBERADAAN TARI KRETEK SEBAGAI MEDIA PROMOSI BUDAYA KUDUS

Pengembangan pariwisata membawa pengaruh positif bagi masyarakat, yaitu meningkatkannya taraf perekonomian masyarakat. Namun, pengembangan sector pariwisata juga membawa pengaruh lain, yaitu terancamnya lingkungan kebudayaan masyarakat kita. Padahal, kemajuan sector pariwisata sedikit banyak ditentukan oleh kualitas kebudayaan masyarakat. Lingkungan budaya ini yang menjadi daya tarik terbesar dunia pariwisata. Jika hal tersebut tidak segera diatasi, lama kelamaan dua sector tersebut akan sama-sama mengalami kemerosotan. Sector pariwisata akan mengalami kemerosotan karena lingkungan budaya tidak menarik lagi. Sector kebudayaan akan mengalami kemerosotan karena masayarakat terpengaruh oleh budaya lain atau budaya barat. Kota Kudus, sebuah kota kecil yang berada di provinsi Jawa Tengah ini mempunyai kekayaan budaya yang beraneka ragam. Akan tetapi, kekayaan budaya ini terus tergerus oleh laju perkembangan zaman yang menggulung budaya-budaya warisan nenek moyang ini tanpa pandang bulu. Rumah adat Kudus, Tari kretek, Caping Kudus, dan Barongan adalah beberapa khasanah budaya yang sempat menghiasi kota Kudus di tahun 80 an. Oleh karena itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus beberapa waktu lalu mengelar festival tari kretek yang dimaksudkan untuk melestarikan kesenian tradisional tari khas kudus yaitu tari kretek / tari mbatil. Tari ini merupakan tari yang mempunyai nilai filosofi dari pakaian sampai dengan gerakan, yang akan menjadi daya tarik dalam mempromosikan budaya kota kudus lebih dikenal di kota-kota lain akan budayanya. Dari pakaian yang dikenakan, berupa Kebaya (biri) anggun dengan selendang bergaris hitam dengan Caping kalo, menggambarkan kesejahteraan warga Kudus dari dulu hingga sekarang akibat imbas industri rokok. Sedangkan gerakannya menggambarkan proses pembuatan rokok pemilihan tembakau atau cengkeh sampai pembuatan proses rokok yang siap untuk dipasarkan. Tari kretek / tari mbatil ini sudah tergeser oleh tari-tarian modern seperti break dance dan tari-tari modern lainnya yang lebih di gemari oleh remaja sekarang khusunya dikota kudus.

Kemudian ada beberapa pertanyaan,:
1. Bagaimana keberadaan tari kretek sebagai media promosi budaya kota kudus.
2. Bagaimana melestarikan tari kretek kudus.
3. Bagaimana minat masyarakat kota kudus terhadap tari kretek.


Peran Masyarakat Dalam Melestarikan Tari Kretek Kudus.


Pengembangan berbagai sektor kehidupan masyarakat kudus membawa pengaruh cukup besar dalam diri masyarakat. Pengaruh tersebut langsung menyentuh pada identitas dasar masyarakat, yaitu sisi kebudayaan. Kebudayaan seni tradisional Tari Kretek sekang sudah mulai menjadi perhatian lebih dari pemerintah daerah yang ikut latah mendengar tari pendet dan lagu rasa sayange hasil - hasil dari karya bangsa kita dikalim oleh Malaysia. Dari permasalahan ini masyarakat kudus termotivasi dan timbul semangat nasionalisme tersendiri dari masyarakat akan pentingnya warisan budaya yang khas dari kota kudus yaitu tari kretek. Seperti yang sudah, setiap ada event – event peresmian atau kesenian selalu dibuka dengan penampilan tari kretek sebagai penyambutan dan sekaligus ajang promosi budaya kota kudus terhadap masyarakat kota diluar kudus. Dalam pengembangan meningkatkan promosi budaya kudus lewat tari kretek tari khas kudus, partisipasi masyarakarat kota kudus sangat dibutuhkan untuk melestarikan budaya seni Tari Kretek. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota kudus mengelar Festival Tari Kretek tingakat sekolah menengah pertama di Taman Budaya Bae Kudus bulan oktober 2009, dengan maksud tidak lain melestarikan untuk melestarikan kesenian tradisional ini. walaupun peserta masih minim, peserta masih optimis melestarika Tari Kretek. ( Radar Kudus, Jum’at 30 Oktober 2009 ).


Keberadaan Tari Kretek Sebagai Media Promosi Budaya Kabupaten Kudus


Aktivitas dan kreativitas manusia dalam menyusun riwayat kehidupan akan makin berkembang, sejalan dengan makin berkembangnya pola pikir manusia. Adanya keinginan untuk tetap bertahan hidup mendorong manusia untuk beraktivitas dengan tiga potensi yang dimilikinya: akal, hati, dan fisik. Finalnya, manusia akan menghasilkan suatu budaya yang bersifat unik, dan terikat oleh ruang dan waktu tertentu. Karena itu, di manapun, pasti terdapat kebudayaan yang khas, yang menggambarkan situasi sosial masyarakat di suatu wilayah, termasuk di Kudus. Hal ini bukan spekulasi, karena faktanya Kota Kretek memiliki hasil budaya (kesenian) yang bernilai emas. Tetapi hasil budaya tersebut sepertinya tidak mendapat tempat di kota ini. Tari Kretek adalah salah satu bukti hasil budaya oleh masyarakat setempat. Di katakan khas, karena Tari Kretek ini memiliki nilai filosofi dari pakaian samapi dengan gerakankanya yang menawan. Penciptaannya tidak lepas dari ikon kudus sebagai Kota Kretek. Bukan hanya di kota ini banyak berdiri pabrik rokok, tapi juga karena di wilayah itulah pertama kali didirikan perusahaan rokok oleh Notosemito dengan label Bal Tiga. Sebagaimana tari tradisional lainnya, Tari Kretek (sering disebut juga Tari Mbatil) bukanlah gerakan yang asal-asalan. Ia punya nilai filosofis. Dari pakaian yang dikenakan, berupa kebaya anggun dengan selendang bergaris hitam dengan topi lebar, menggambarkan kesejahteraan warga Kudus dari dulu hingga sekarang akibat imbas industri rokok. Sedangkan gerakannya menggambarkan proses pembuatan rokok, mulai dari pemilihan tembakau sampai sudah jadi lintingan,serta hasil produksi.
Pengembangan pariwisata membawa pengaruh positif bagi masyarakat, yaitu meningkatkannya taraf perekonomian masyarakat. Sektor pariwisata akan mengalami kemerosotan karena lingkungan budaya tidak menarik lagi. Sektor kebudayaan akan mengalami kemerosotan karena masayarakat terpengaruh oleh budaya lain. Hal ini akam memacu pihak dinas pariwisata dan kebudayaan kudus untuk lebih meningkatkan pengenalan seni budaya khususyan seni kretek yang sudah menjadi ciri khas kota kudus dengan membuat program promosi budaya lokal ke sekolah – sekolah dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi setempat yang dapat membuat dampak ke kota-kota lain. Langkah tari kretek sebagai media untuk pelestarian budaya lokal yang akan menjadi daya tarik dalam mempromosikan budaya kota kudus lebih dikenal di kota-kota lain akan budayanya.


Minat Masyarakat Kota Kudus Terhadap Tari Kretek.


Hasil wawancara dengan ibu endang sanggar puring sari, masyarakat kudus khusunya generasi muda masih kurangnya tertarik dengan seni tradisonal tari kretek seperti yang terlihat pada saat dinas pariwisata dan kebudayaan kota kudus mengelar festival Tari Kretek di taman budaya bae kudus bulan oktober 2009. Program festival akhir-akhir ini menjadi perhatian khusus oleh pemerintah kabupaten selain untuk melestarikan budaya lokal dan juga dalam rangka akan dipatenkan dan di hak cipta Tari kretek sebagai tari tradisonal kota kudus. karena juga melihat kondisi masyarakat khususnya generasi muda yang mulai tertarik dengan tari-tarian modern seperti break dance dan tari-tari modern lainnya yang lebih di gemari oleh remaja sekarang khusunya dikota kudus. Karena Kurangnya minat masyarakat, khususnya generasi muda, untuk memelajari tarian ini makin membuatnya tenggelam di antara tari koreografi modern. Selain peran masyarakat untuk mempertahankan bahkan makin mengembangkan hasil kreasi tersebut. Perhatian Pemkab Kudus dan dinas terkait menjadi faktor utama pengembangan pelestarian warisan budaya yang sudah mulai tampak hasilnya dan aktivitas media promosi budaya oleh pemerintah daerah perlu ditingakatkan melalui event-event dan upacara peresmian.
Hal ini yang sudah dilakukan oleh Keluarga Kudus Yogjakarta (KKY) dalam Festival Seni Budaya Jogjakarta 2009. Mahasiswa yang tergabung dalam forum Keluarga Kudus Yogjakarta (KKY) baru-baru ini ditunjuk mewakili Jawa Tengah dalam Festival Seni Budaya Jogjakarta 2009. Tidak tanggung-tanggung, mereka menampilkan ikon Kudus yakni Tari kretek denga tema “ Sendratari Bumi Kretek”. Penampilan KKY ini sebgai bentuk wujud kepedulian terhadap seni dan budaya di kudus.
 http://www.facebook.com/photo.php?v=1334964988071&set=t.1625034974&type=3
Lanjut Baca Jonk - KEBERADAAN TARI KRETEK SEBAGAI MEDIA PROMOSI BUDAYA KUDUS